Minggu, 07 Juni 2015

Konseling Persiapan Laktasi Ibu Hamil



KONSELING PERSIAPAN LAKTASI IBU HAMIL
   A.    Pengertian Persiapan Laktasi Ibu Hamil
Suatu upaya yang dilakukan oleh ibu hamil untuk meningkatkan pemberian ASI/menyusui bayinya. Persiapan menyusui perlu dilakukan seawal mungkin pada setiap wanita hamil dan para ibu. Sedangkan pengertian laktasi itu sendiri adalah suatu proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI yang membutuhkan calon ibu yang siap secara psikologi dan fisik, kemudian bayi yang telah cukup sehat untuk menyusu serta produksi ASI yang telah disesuaikan dengan kebutuhan bayi dimana volume ASI 500-800 ml/hari.
Payudara berkembang sejak usia 6 minggu kehamilan. Estrogen meningkatkan pertumbuhan duktus – duktus dan saluran penampung. Progesteron merangsang pertumbuhan tunas tunas alveoli, hormon-hormon lain seperti prolaktin, growth hormon, adenokortikosteroid dan tiroid juga diperlukan dalam kelenjar susu.
Bila dilihat dari luar, payudara terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu korpus (badan) yakni bagian yang besar, areola yaitu bagian tengah yang berwarna kehitaman, papilla atau nipple atau puting susu yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.
   B.     Perawatan Payudara untuk konseling persiapan laktasi
1)      Peralatan perawatan payudara untuk konseling persiapan laktasi

-          Handuk
-          Kom berisi minyak kelapa/baby oil
-          Kom tutup
-          Kapas steril
-          Waslap
-          Kom berisi air hangat
-          Bengkok
2)      Hal – hal yang harus dilakukan ibu hamil dalam persiapan laktasi adalah :
(a)    Menjaga asupan nutrisi / gizi ibu selama hamil
Zat gizi yang masuk ke dalam tubuh serta cadangan yang ada pada wanita hamil dan menyusui akan digunakan untuk aktifitas dan metabolisme ibu, untuk proses pembentukan ASI dan nilai kalori serta zat gizi ASI itu sendiri. Gizi semasa hamil berhubungan dengan laktasinya, oleh karena itu butuh perhatian khusus.
(b)   Istirahat yang cukup
Ibu hamil seringkali mengalami gangguan dalam beraktifitas, faktor yang seringkali dialaminya disebabkan karena perubahan fisik dan psikis ibu hamil. Pentingnya istirahat, dikarenakan ibu hamil seringkali merasakan lelah, lesu dan lemah disebabkan karena adanya perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan.
(c)    Hindari merokok, minum alkohol, kopi dan soda
Merokok saat hamil berarti membiarkan janin berisiko untuk terpapar ribuan bahan kimia berbahaya. Korbon monoksida dalam asap rokok dapat menghambat aliran oksigen dan asupan nutrisi terhadap janin di dalam kandungan. Keterbatasan oksigen dan paparan nikotin dapat memperlambat napas janin serta membuat denyut jantung janin berdenyut lebih cepat. Risiko yang ditimbulkan oleh ibu hamil perokok aktif dan pasif yakni dapat berupa risiko saat hamil (janin lahir prematur, BBLR, sindrom kematian mendadak, infeksi saluran pernapasan, cacat bawaan), selain itu pada ibu perokok aktif juga dapat menyebabkan perdarahan pervaginam, gangguan pada plasenta, pecah ketuban sebelum waktunya, abortus.
(d)   Tidak mengkonsumsi obat-obatan selain yang diberikan bidan / dokter
Obat yang dikonsumsi oleh wanita hamil dapat mempengaruhi janin melalui beberapa cara yaitu :
1.      Secara langsung bekerja pada janin, menyebabkan kerusakan, kelainan perkembangan atau kematian.
2.      Mempengaruhi fungsi plasenta, yakni dengan cara mengerutkan pembuluh darah dan mengurangi pertukaran oksigen serta gizi dari ibu ke janin.
3.      Menyebabkan otot rahim berkontraksi.
(e)    Menjaga personal hygiene
Menjaga kebersihan diri saat hamil sangat penting. Beberapa dampak yang ditimbulkan jika ibu hamil tidak menjaga kebersihan diri selama hamil yakni berupa gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut. Beberapa cara merawat kebersihan diri yakni, mandi, mengganti pakaian, menjaga kebersihan gigi, rambut dan kepala, wajah, genetalia, dan perawatan payudara.
(f)    Melakukan ANC dengan teratur
Beberapa tujuan pemeriksaan kehamilan dengan rutin yakni : memantau kemajuan kehamilan, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu, mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi , mempersiapkan persalinan, dan persiapan laktasi serta kelahiran bayi.
3)      Manfaat perawatan payudara untuk persiapan laktasi yaitu :
(a)    Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan daerah puting susu
(b)   Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi pada waktu menyusu
(c)    Merangsang kelenjar – kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar
(d)   Dapat mendeteksi kelainan – kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya untuk mengatasinya
(e)    Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui
4)      Akibat kelalaian perawatan payudara saat hamil yakni :
(a)    ASI tidak keluar
(b)   Puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap, meskipun bayi menghisap pada areola mammaenya
(c)    Produksi ASI sedikit sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi
(d)   Infeksi pada payudara, payudara bengkak atau bernanah
(e)    Muncul benjolan di payudara
Bentuk puting susu yang normal yakni menonjol, sedangkan tidak normal jika pendek, panjang, atau terbenam.
5)      Langkah – langkah perawatan payudara untuk konseling persiapan laktasi :
(a)    Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
(b)   Membasahi kedua telapak tangan dengan minyak kelapa/baby oil
(c)    Melakukan kompres puting susu sampai areola mamae dengan minyak kelapa selama 2-3 menit. Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu sehingga mudah dibersihkan. Jangan membersihkan puting susu dengan alkohol atau yang lainnya yang bersifat iritasi karena dapat menyebabkan lecet.
(d)   Memegang dan menarik kedua puting susu lalu memutarnya ke arah dalam dan ke arah luar (searah dan berlawanan jarum jam).
(e)    Memijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetes.
(f)    Membersihkan kedua puting susu dan sekitarnya dengan air hangat dan mengeringkannya dengan handuk bersih.
6)      Metode hoffman untuk ibu hamil yang putting susu pendek / masuk :
(a)    Cara pertama
Dengan menggunakan kedua jari yaitu telunjuk atau ibu jari, caranya daerah disekitar puting susu diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah payudara. Cara ini dilakukan sehari 2 kali selama 6 menit.
(b)   Cara kedua
Dengan memodifikasi spuit 10cc, yaitu menempelkan ujung tabung spuit yang sudah dipotong, pada areola kemudian pendorong dimasukkan melalui ujung tabung spuit lainnya lalu menarik pendorong perlahan. Puting susu akan masuk ke dalam tabung spuit, (ini adalah cara yang disarankan pada ibu menyusui)
Ibu hamil sangat dianjurkan untuk memakai BH yang menopang payudara dan sesuai dengan bentuk payudara, jangan ketat dan menekan payudara hanya karena ingin mempertahankan bentuk payudara. Memeprtahankan payudara setelah hamil dapat dilakukan dengan gerakan memperkuat otot pektoralis : kedua lengan disilangkan di depan dada, saling memegang siku lengan lainnya kemudian lakukan tarikan sehingga terasa tegangan otot – otot di dasar payudara.
    C.    Peran bidan dalam dukungan persiapan laktasi :
Mengajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah masalah umum yang timbul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar