Minggu, 07 Juni 2015

Laporan Praktikum Filosofi Kebidanan



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan pada hakikatnya diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, menyangkut fisik, mental, maupun sosial budaya dan ekonomi. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan yang menyeluruh, terarah dan berkesinambungan. dalam globalisasi ekonomi kita diberhadapkan pada persaingan global yang semakin ketat yang menuntut kita untuk menyiapkan manusia Indonesia yang berkualitas tinggi sebagai generasi penerus bangsa yang harus disiapkan sebaik mungkin secara terencana, terpadu dan berkesinambungan. upaya tersebut haruslah secara konsisten dilakukan sejak dini yakni sejak janin dalam kandungan, masa bayi dan balita, masa remaja hingga dewasa bahkan sampai usia lanjut.
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan strategis terutama dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka kesakitan dan Kematian Bayi (AKB). Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan dan paripurna berfokus pada aspek pencegahan, promosi, dengan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat bersama-saama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk senantiasa siap melayani siapa saja yang membutuhkannya, kapan dan dimanapun dia berada. Untuk menjamin kualitas tersebut diperlukan suatu pemahaman mengenai falsafah dan pelayanan kebidanan untuk melakukan segala tindakan dan asuhan yang diberikan dalam seluruh aspek pengabdian profesinya kepada individu, keluarga dan masyarakat, baik dari aspek input, proses dan output.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami melakukan pencarian data dan wawancara mengenai filosofi bidan dan kebidanan pada klinik Bidan Praktik Mandiri (BPM) yaitu Bidan Istri Yuliani, S.SiT, M.Sc.


B.     TUJUAN
1.      Tujuan Umum
Memenuhi tugas salah satu mata kuliah yaitu Konsep Kebidanan
2.      Tujuan Khusus
a.       Aplikasi lapangan mata kuliah Konsep Kebidanan.
b.      Sebagai landasan para bidan dalam melakukan tindakan.
c.       Menjamin pelayanan yang aman yang sesuai falsafah dan filosofi kebidanan.

C.    MANFAAT
a.       Agar mengetahui aplikasi lapangan dari mata kuliah Konsep Kebidanan.
b.      Agar mengetahui landasan dalam melakukan tindakan.
c.       Agar mengetahui pelayanan yang aman yang sesuai falsafah dan filosofi kebidanan.




BAB II
ISI
    A.    FILOSOFI KEBIDANAN
Filosofi kebidanan merupakan keyakinan / pandangan hidup bidan yang digunakan sebagai kerangka fikiran dalam memberikan asuhan kepada klien, yaitu:
1.      Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan
Bidan yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses alamiah, namun tetap waspada.
2.      Keyakinan tentang perempuan
Bidan yakin bahwa setiap perempuan merupakan pribadi yang unik, tidak sama baik fisik, emosional, spiritual dan budayanya. Dia punya hak untuk mengontrol dirinya, keinginan, harapan dan kebutuhannya patut dihormati.
3.      Keyakinan mengenai fungsi profesi dan pengaruhnya
Fungsi utama dari Askeb adalah memastikan kesejahteraan janin dan ibunya. Bidan mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi klien dan keluarganya. Proses fisiologi normal harus dihargai dan dipertahankan bila bermasalahgunakan teknologi tepat guna dan rujuk bila perlu.
4.      Keyakinan tentang pemberdayaan dan membuat keputusan
Bidan yakin bahwa pilihan dan keputusan dalam asuhan terhadap perempuan patut dihormati. Keputusan merupakan tanggung jawab bersama antara perempuan, keluarga dan pemberi asuhan. Perempuan punya hak untuk memilih dan memutuskan tentang pemberi asuhan dan tempat melahirkan.
5.      Keyakinan tentang asuhan
Bidan yakin bahwa fokus asuhan kebidanan adalah upaya pencegahan dan peningkatan Bidan yakin bahwa kesehatan secara menyeluruh, meliputi pemberian informasi yang relevan dan obyektif, konseling serta memfasilitasi klien yang menjadi tanggungjawabnya. Asuhan harus diberikan dengan keyakinan bahwa dengan dukungan dan perhatian, perempuan akan bersalin dengan aman dan selamat. Oeh karena itu asuhan kebidanan harus aman, memuaskan, menghormati dan memberdayakan perempuan dan keluarganya.
6.      Keyakinan tentang kolaborasi dan kemitraan
Bidan yakin bahwa dalam memberikan asuhan tetap mempertahankan, mendukung dan menghargai proses fisiologi, intervensi dan penggunaan teknologi dalam asuhan hanya atas indikasi, rujukan yang efektif dilakukan untuk menjamin kesejahteraan ibu dan bayinya. Bidan adalah praktisi mandiri, bekerjasama mengembangkan kemitraan dengan anggota tim kesehatan lainnya.
7.      Keyakinan tentang fungsi profesi dan manfaatnya
Bidan yakin bahwa dalam mengembangkan kemandirian profesi, kemitraan dan pemberdyaan perempuan serta tim kesehatan lainnya selama memberikan asuhan dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Asuhan, dukungan, bimbingan serta kepedulian kepada klien dalam membantu mengatasi masalah kesehatan reproduksinya dilakukan secara berkesinambungan.

B.     PENDAPAT PARA AHLI :
1.       IBI
Falsafah kebidanan merupakan pandangan hidup atau penuntun bagi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan.
2.      ANCM
a.       Setiap individu mempunyai hak untuk meyakini bahwa setiap individu berhak untuk merasa aman, mendapat pelayanan kesehatan yang memuaskan dengan memperhatikan martabatnya.
b.      Bidan meyakini bahwa kehamilan, persalinan merupakan proses yang normal.
c.       Asuhan kebidanan difokuskan kepada kebutuhan individu, keluarga untuk perawtan fisik, emosi dan hubungan sosial.
d.      Klien ikut terlibat dalam menentukan pilihan.
e.       Asuhan kebidanan berkesinambungan mengutamakan keamanan, kemampuan klinis dan tanpa intervensi pada proses normal.
f.       Meningkatkan pendidikan pada perempuan sepanjang siklus kehidupan.

3.      Linda V. Walsh
Filosofi kebidanan berprinsip pada asuhan kebidanan :
a.      proses kelahiran merupakan sesuatu yang fisiologis
b.       non intervensi/cara sederhana@
c.        aman, berdasarkan evidence based@
d.       orientasi pada ibu secara komprehensif@
e.        menjaga privasi/kerahasiaan ibu@
f.        membantu ibu dalam menciptakan proses yang fisiologis@
g.       memberi informasi, penjelasan dan konseling yang cukup@
h.       mensupport ibu dan keluarga agar aktif@
i.         menghormati praktek (adat, keyakinan dan agama)@
j.         menghormati kesehatan fisik, psikologis, spiritual dan sosial ibu@
k.       usaha promosi dan prevention@

C.    PRINSIP DASAR FILOSOFI KEBIDANAN :
1.      Hubungan antara ibu dan bidan adalah dasar dalam memberikan asuhan yang baik
2.      Ibu adalah fokus dalam memberikan asuhan
3.      Memberikan pilihan pada ibu untuk melahirkan
4.      Menggunakan seluruh ketrampilan bidan
5.      Asuhan yang berkesinambungan
6.      Asuhan dasar komunitas
7.      Bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan
8.      Memberikan asuhan yang ramah kepada ibu dan bayinya

D.    FILOSOFI ASUHAN KEBIDANAN (IBI,2003) :
1.      Profesi kebidanan secara nasional diakui dalam Undang – Undang maupun peraturan pemerintah Indonesia yang merupakan salah satu tenaga pelayanan kesehatan professional dan secara internasional diakui oleh International Confederation of Midwives (ICM), FIGO dan WHO.
2.      Tugas, tanggung jawab dan kewenangan profesi bidan yang telah diatur dalam beberapa peraturan maupun keputusan menteri kesehatan ditujukan dalam rangka membantu program pemerintah bidang kesehatan khususnya ikut dalam rangka menurunkan AKI, AKP, KIA, Pelayanan ibu hamil, melahirkan, nifas yang aman dan KB.
3.      Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan manusia dan perbedaan budaya. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya.
4.      Bidan meyakini bahwa menstruasi, kehamilan, persalinan dan menopause adalah proses fisiologi dan hanya sebagian kecil yang membutuhkan intervensi medis.
5.      Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun apabila tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal.
6.      Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapat pelayanan yang berkualitas.
7.      Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga yang membutuhkan persiapan mulai anak menginjak masa remaja.
8.      Kesehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu, lingkungan dan pelayanan kesehatan.
9.      Intervensi kebidanan bersifat komprehensif mencakup upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat
10.  Manajemen kebidanan diselenggarakan atas dasar pemecahan masalah dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan yang professional dan interaksi social serta asas penelitian dan pengembangan yang dapat melandasi manajemen secara terpadu.

11.  Proses kependidikan kebidanan sebagai upaya pengembangan kepribadian berlangsung sepanjang hidup manusia perlu dikembangkan dan diupayakan untuk berbagai strata masyarakat.

                                                                                   BAB IV
PEMBAHASAN
         Hasil pencarian data dan wawancara yang telah kami laksanakan dengan tema Filosofi Bidan dan Kebidanan pada klinik BPM milik Bidan Istri Yuliani, sesuai kompetensi dan indikator sebagai berikut :
a)      Karakteristik bidan
·         Memiliki sifat empati dan terbuka
Terlihat dari cara bidan menerima pasien dimana bidan sudah menerapkan prinsip 5S (senyum, sopan, santun, salam, sapa) dalam menerima dan melayani pasien.
Sebagai calon bidan yang profesional kita perlu menerapkan prinsip tersebut karna bagaimanapun pasien akan merasa nyaman jika sudah mendapat kesan pertama yang baik seperti ketika dengan ramah dalam menyambutnya ketika datang ke klinik BPM/BPS/Puskesmas/Rumah sakit.
·   Peka dan tanggap terhadap perasaan pikiran dan proses yang dialami ibu dan keluarga
Dapat kita lihat dari cara bidan menghadapi kepanikan keluarga pasien yang baru pertama kali menghantarkan pasien melahirkan, dimana bidan disini harus tenang dan memberikan pengertian kepada keluarga bahwa hal yang sedang dihadapi adalah hal yang wajar dan alamiah yang akan dialami wanita dalam masa proses menuju persalinan. Kita sebagai bidan yang professional harus bisa menenangkan keluarga dan memberikan pengertian dengan benar agar keluarga merasa percaya bahwa pasien akan ditangani oleh tenaga kesehatan yang sudah mahir dan professional.
·         Sebagai pendamping wanita
Sebagai bidan yang professional sudah seharusnya kita juga harus bisa menjadi pendamping wanita yang baik dalam hal kesehatan.
Dalam menjalani proses sebagai pendamping wanita yang baik kita tidak lepas dari prinsip 5S dimana disini kita dituntut untuk memberikan kenyamanan pada pasien dengan kelemah-lembutan. Misalnya dalam proses menuju persalinan, selain peran keluarga yang sangat penting peran bidan juga sangat dibutuhkan agar pasien merasa nyaman dan percaya bahwa dia akan ditangani oleh orang yang tepat. Dengan menerapkan asuhan sayang ibu, memberi dukungan kepada pasien dan membiarkan si pasien memilih siapa yang akan mendampinginya pada saat persalinan juga merupakan hal yang bisa kita lakukan sebagai pendamping wanita dalam hal kesehatan. Oleh karena itu, dalam hal ini yang kita butuhkan adalah komunikasi yang lancar dengan pasien maupun keluarga pasien.
·         Mendukung untuk peran orang tua
Dalam mendukung peran sebagai orang tua bidan sangat berperan. Dimana bidan disini sangat dibutuhkan untuk memberikan konseling kepada pasien mengenai keluhan-keluhan yang dialaminya selama menjalani peran sebagai orang tua. Disini kita bisa memberikan dukungan kepada pasien. Dalam mendukung pembentukan peran orang tua hal yang sangat dibutuhkan adalah sama halnya seperti sebagai pendamping seorang wanita yaitu komunikasi yang lancar. Komunikasi sangat dibutuhkan untuk mengetahui perkembangan ataupun perubahan yang terjadi selama menjalankan peran sebagai orang tua.
b)      Upaya bidan dalam pelayanan kesehatan primer
·         Promosi kesehatan
Disini bidan telah melaksanakan promosi kesehatan dengan baik dimana terdapat berbagai macam poster mengenai kesehatan. Hal ini penting kita lakukan untuk menambah wawasan kepada pasien yang datang. (Lihat Lampiran).
·         Pendidikan kesehatan
Pendidikan kesehatan merupakan upaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau mencegah hal – hal yang merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang lain, kemana seharusnya mencari pengobatan jika sakit, dan sebagainya. Pendidikan kesehatan yang bidan lakukan misalnya dengan memberikan konseling kepada pasien mengenai masalah yang dihadapinya, dimana dalam memberikan konseling harus jelas dan detail karena tidak semua pasien dapat mengerti dengan apa yang sampaikan. Selain itu bidan juga dapat mengadakan penyuluhan kelompok dalam memberikan pendidikan kesehatan. Dalam praktiknya, penyuluhan kelompok ini dilaksanakan sesekali saja biasanya apabila ada peringatan ulang tahun IBI ataupun dengan diadakan sendiri. Antusias masyarakat mengenai pendidikan kesehatan juga cukup bagus dan apabila memang kurang bagus, maka kita sebagai tenaga kesehatan yang harus terjun langsung pada masyarakat misalnya dengan melakukan penyuluhan rutin tersebut.
·         Pencegahan (preventive)
Dalam menerapkan prinsip pencegahan (preventive) bidan telah menyediakan atau memasang poster-poster misalnya tentang cuci tangan yang efektif dan pemrosesan alat yang selesai dipakai (Lihat Lampiran).
·         Konsultasi
Dalam hal ini bidan melakukan konsultasi ataupun sharing dengan tenaga kesehatan yang lain. Dimana sudah pasti dilakukan sebulan sekali yang diselenggrakan oleh IBI baik tingkat pusat, provinsi, kabupaten maupun ranting. Hal yang didiskusikan biasanya mengenai kasus-kasus yang terjadi disetiap daerah yang ditempati, selain itu juga membahas tentang angka kematian didaerah masing-masing. Tujuannya adalah agar kita bisa mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan dan juga mengurangi faktor terjadinya kasus tersebut.
·         Kolaborasi
Kolaborasi merupakan praktik kerja dimana individu bekerja sama, untuk tujuan yang sama atau hubungan timbal balik dan terbuka. Bidan telah melaksanakan kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang lain bahkan sudah menjadi “makanan sehari-hari” misalnya apabila terjadi kasus resiko tinggi maka bidan melakukan rujukan kepada pihak yang lebih berwenang.


·         Rujukan kasus kegawat daruratan
Apabila terdapat kasus gawat darurat bidan akan melakukan rujukan. Rujukan tidak dilakukan begitu saja. Dalam melakukan rujukan juga terdapat syarat dan ketentuannya. Apabila memang pasien masih aman sudah menyanggupi berangkat sendiri maka kita cukup memberikan surat rujukan saja dan misalnya kasus Ibu yang hamil tua dan posisi bayi melintang maka bidan akan membuat surat rujukan juga karena kasus ini bukan lagi wewenang bidan. Tetapi apabaila sudah dalam proses menuju persalinan maka Bidan harus mendampingi. Terdapat syarat dan ketentuan yang seperti biasa disebut BASO KUDA (Bidan Alat Kendaraan Surat Obat Keluarga Uang Kendaraan) dan juga doa. Hal ini merupakan sbeberpaa persyaratan dalam melakukan rujukan.
·   Bertanggung jawab terhadap praktiknya (sesuai kewenangan, standar, dan lingkup praktik kompetensi)
Dimana terdapat rekam medik dari setiap pasien yang datang (Lihat Lampiran). Dimana rekam medik berisi tentang riwayat pasien, misalnya rekam medic kehamilan. Rekam medic kehamilan berisi identitas dan pasien dan suami, riwayat kehamilan, keluhan yang dirasa dan lain sebagainya. Selain itu juga BPS ini sudah memiliki Surat Ijin Praktik Bidan (Lihat Lampiran).
·   Memiliki bidan yang membantu dalam praktiknya
Disini bidan bekerja sama dengan bidan lainnya dimana dalam BPS ini Ibu Istri Yuliani dibantu oleh 3 bidan lainnya dan juga terdapat mahasiswa-mahasiswa praktik yang ikut membantu (Lihat Lampiran).

BAB IV
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Filosofi kebidanan merupakan keyakinan / pandangan hidup bidan yang digunakan sebagai kerangka fikiran dalam memberikan asuhan kepada klien. Dimana terdapat beberapa ketentuan yang mendasari hal tersebut.
Sesuai dengan wawancara yang kita lakukan, dapat disimpulkan bahwa bidan dalam melaksanakan kewajibannya harus sesuai dengan keyakinan atau dasar yang telah ditentukan karena dalam melaksanakan praktiknya bidan harus sesuai dengan kompetensi yang diberlakukan dimana harus memiliki karakteristik bidan yang terdiri dari beberapa indikator dan juga tercapainya pelayanan kesehatan primer yang baik.
Bidan telah memenuhi ketentuan yang terdapat dalam filosofi kebidanan yang meliputi beberapa kompetensi dimana berisi beberapa indikator yang harus diterapkan.

B.     SARAN
1.      Sebagai calon bidan yang professional kita harus mengerti karakteristik dan pelayanan bidan yang sudah diterapkan.
2.      Sebagai calon bidan yang professional kita harus bisa menghargai HAM khusnya hak pasien dimana harus mendapat pelayanan yang semestinya.
3.      Jadilah bidan professional yang menerapkan prinsip 5S dalam menghadapi pasien agar pasien merasa nyaman dan percaya pada kita.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar