MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
LINGKUP ASUHAN KEHAMILAN
Dosen Pengampu : Hartini, SiT., M.Kes
Disusun Oleh:
Kelompok 2
1.
Ayuni D Kristi (NIM 14150005)
2.
Wuri Rohmiawati (NIM 14150026)
3.
Menny Kristepeni (NIM 14150082)
4.
Siti Zullaiha (NIM 14150083)
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015
Kata Pengantar
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Lingkup Asuhan Kebidanan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita Lingkup Asuhan Kehamilan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita Lingkup Asuhan Kehamilan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar
.....................................................................................................
i
Daftar Isi
................................................................................................................
ii
BAB I Pendahuluan
A.
Latar Belakang
..................................................................................
1
B.
Tujuan ................................................................................................
1
C.
Rumusan Masalah
............................................................................. 1
D.
Manfaat
..............................................................................................
1
BAB II Pembahasan
A. Asuhan
Kebidanan
........................................................................... 2
B.
Sejarah Asuhan Kehamilan
............................................................. 2
C.
Lingkup Asuhan Kehamilan
............................................................ 2
D. Prinsip
– Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan ................................. 3
BAB III Penutup
A. Kesimpulan
.......................................................................................
9
B. Saran
.................................................................................................
9
Daftar Pustaka
....................................................................................................
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam ruang
lingkup kebidanan, seperti permasalahan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru
lahir, keluarga berencana kesehatan reproduksi wanita dan pelayanan kesehatan
masyarakat sangat diperlukan seorang bidan yang berkompeten untuk menangani
masalah-masalah tersebut. Maka dari itu, diperlukan pelayanan yang bersifat
khusus berupa asuhan kebidanan.
Asuhan
kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan, dan tanggungjawab bidan dalam
pelayanan yang di berikan kepada klien yang memiliki butuhan dan atau masalah
kebidanan (kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana,
kesehatan reproduksi wanita, dan pelayanan kesehatan masyarakat).
Di dalam penulisan
makalah ini, penulis menjabarkan tentang asuhan kebidanan yang penulis
khususkan pada ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu nifas. Sehingga makalah ini
dapat dijadikan sebagai acuan belajar baik untuk penulis maupun orang lain.
B. Tujuan
Mengetahui
definisi asuhan kebidanan (ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas) dan macam-macam
asuhan kebidanan. Tujuan asuhan kebidanan yaitu:
1. Menjamin kepuasan dan
keselamatan ibu dan bayinya sepanjang siklus reproduksi
2. Mewujudkan keluarga bahagia
dan berkualitas melalui pemberdayaan perempuan dan keluarganya dengan menunjukkan rasa percaya diri.
3. Dapat
mengetahui Lingkup Ausan Kehamilan
B. Rumusan Masalah
Apa
sajakah lingkup asuhan kehamilan
D. Manfaat
Mengerti definisi
asuhan kebidanan secara umum dan asuhan kebidanan secara khusus beserta
tujuannya serta dapat dipelajari dan diterapkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asuhan Kebidanan
Asuhan adalah
bantuan yang diberikan oleh bidan kepada individu, klien (Depkes, 1996:3).
Kebidanan adalah
bentuk pelayanan kesehatan yang komperhensif dan karakteristik berdasarkan ilmu
dan seni kebidanan yang ditujukan pada wanita atau khususnya dalam masa
prakonsepsi, masa kehamilan, masa nifas dan bayi baru lahir, upaya masa
interval dengan upaya promotif, preventative dan rahabilitatif baik secara individu,
keluarga, kelompok masyarakat sesuai wewenang, tanggung jawab dan kode etik
profesi bidan (Sumarto, 1995 : 16).
Asuhan kebidanan
adalah bantuan yang diberikan berdasarkan ilmu kebidanan pada wanita sesuai
wewenang dan tanggung jawab seorang bidan.
C.
Sejarah Asuhan Kehamilan
Sejarah asuhan kehamilan sejalan
dengan perkembangan dunia kebidanan secara umum. Dimana dunia menyadari bahwa persalinan akan berjalan lancar apabila adanya
peningkatan pelayanan antenatal care. Boombing terjadi pada tahun 1980-an
seiring dengan munculnya safe motherhood dan making pregnancy safer.
D. Lingkup Asuhan Kehamilan
Ruang lingkup
asuhan kehamilan meliputi asuhan kehamilan normal dan identifikasi kehamilan
dalam rangka penapisan untuk menjaring keadaan resiko tinggi dan mencegah
adanya komplikasi kehamilan
Dalam memberikan asuhan kepada
ibu hamil,bidan harus memberikan pelayanan secara komprehensif atau menyeluruh.
Adapun lingkup asuhan kebidanan pada ibu hamil meliputi:
1)
Mengumpulkan
data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisis tiap
kunjungan/pemeriksaan ibu hamil.
2)
Melaksanakan
pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap.
3)
Melakukan
pemeriksaan abdomen termasuk tinggi fundus uteri(TFU)/Posisi/Presentasi dan
penurunan janin.
4)
Melakukan
penilaian pelvic, ukuran dan struktur panggul.
5)
Menilai
keadaan janin selama kehamilan termasuk denyut jantung janindengan
feteskope/pinard dan gerakan janin dengan palpasi.
6)
Menghitung
usia kehamilan dan hari perkiraan lahir(HPL)
7)
Mengkaji
status nutrisi dan hubungan dengan pertumbuhan janin.
8)
Mengkaji
kenaikan berat badan ibu dan hubungannya dengan komplikasi.
9)
Memberi
penyuluhan tanda-tanda bahaya dan bagaimana menghubungi bidan.
10)
Melakukan
penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan. Hiperemesis gravidarum tingkat
I, abortus iminen dan preklampsia ringan.
11)
Menjelaskan
dan mendemostrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan kehamilan.
12)
Memberi
imunisasi.
13)
Mengidentifikasi
penyimpangan kehamilan normal dan penanganannya termasuk rujukan tepat pada:
kurang gizi, pertumbuhan janin tidak adekuat, PEB, dan hipertensi, perdarahan
pervaginam, kehamilan ganda aterm, kematian janin, oedema yang signifikan,
sakit kepala berat, gangguan pandangan, nyeri epigastrium karena hipertensi,
KPSW, Persangkaan Polihidramnion, Diabetes Melitus, kelainan kongenital, hasil
laboraturium abnormal, kelainan letak janin, infeksi ibu hamil seperti infeksi
menular seksual, vaginitis, infeksi saluran kencing.
14)
Memberikan
bimbingan dan persiapan persalinan, kelahiran dan menjadi orang tua.
15)
Bimbingan
dan penyuluhan tentang perilaku kesehatan selama hamil seperti nutrisi,
latihan, keamanan, merokok.
16)
Penggunaan
secara aman jamu atau obat-obatan tradisional yang tersedia.
E. Prinsip-Prinsip
Pokok Asuhan Kehamilan
1. Kehamilan dan
kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat.
Sebagai bidan
kita meyakini bahwa model asuhan kehamilan yang membantu serta melindungi
proses kehamilan & kelahiran normal adalah yang paling sesuai bagi sebagian
besar wanita. Tidak perlu melakukan intervensi yang tidak didukung oleh bukti
ilmiah (evidence-based practice).
2. Pemberdayaan.
Ibu adalah
pelaku utama dalam asuhan kehamilan. Oleh karena itu, bidan harus memberdayakan
ibu (dan keluarga) dengan meningkatkan pengetahuan & pengalaman mereka
melalui pendidikan kesehatan agar dapat merawat dan menolong diri sendiri pada
kondisi tertentu. Hindarkan sikap negatif dan banyak mengkritik.
3.
Otonomi.
Pengambil
keputusan adalah ibu & keluarga. Untuk dapat mengambil suatu keputusan
mereka memerlukan informasi. Bidan harus memberikan informasi yang akurat
tentang resiko dan manfaat dari semua prosedur, obat-obatan, maupun
test/pemeriksaan sebelum mereka memutuskan untuk menyetujuinya. Bidan juga
harus membantu ibu dalam membuat suatu keputusan tentang apa yang terbaik bagi
ibu & bayinya berdasarkan sistem nilai dan kepercayaan ibu/keluarga.
4. Tidak membahayakan
Intervensi
harus dilaksanakan atas dasar indikasi yang spesifik, bukan sebagai rutinitas
sebab test-test rutin, obat, atau prosedur lain pada kehamilan dapat
membahayakan ibu maupun janin. Bidan yang terampil harus tahu kapan ia harus
melakukan sesuatu dan intervensi yang dilakukannya haruslah aman berdasarkan
bukti ilmiah.
5. Tanggung jawab
Asuhan
kehamilan yang diberikan bidan harus selalu didasari ilmu, analisa, dan
pertimbangan yang matang. Akibat yang timbul dari tindakan yang dilakukan
menjadi tanggungan bidan. Pelayanan yang diberikan harus berdasarkan kebutuhan
ibu & janin, bukan atas kebutuhan bidan. Asuhan yang berkualitas, berfokus pada
klien, dan sayang ibu serta berdasarkan bukti ilmiah terkini (praktek terbaik)
menjadi tanggung jawab semua profesional bidan.
a. Definisi
Kehamilan
merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki
organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan
seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar
kemungkinannya akan mengalami kehamilan. Selama pertumbuhan dan perkembangan
kehamilan dari bulan ke bulan diperlukan kemampuan seorang ibu hamil untuk
beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada fisik dan mentalnya.
Semua perubahan
fisik pada ibu mengakibatkan terjainya perubahan psikis berupa rasa tidak
percaya diri terhadap penampilan dirinya. Pada masa ini, ada ibu yang ,merasa
enggan berpergian, bahkan ada yang sampai menarik diri dari aktivitas kehidupan
social sebagai seorang ibu. Untuk mengantisipasi supaya dampak-dampak negative
seperti yang dipaparkan di atas tidak terjadi terlalu berat pada ibu, dan untuk
mengantisipasi supaya persalinan berlangsung aman dan tidak terjadi trauma
terlalu berat, baik terhadap ibu maupun janin, ibu hamil perlu diberi asuhan
kehamilan.
Semakin bertambah
usia kehamilan, akan mengakibatkan bentuk tubuh ibu berubah yang semula langsing
menjadi tidak langsing lagi. Buah dada mulai membesar, pembulih-pembuluh darah
pada perut tampak biru, perut semakin menonjol kedepan.
Asuhan ibu hamil
oleh bidan dilakukan dengan cara mengumpulkan data,menetapkan diagnosis dan
rencana tindakan, serta melaksanakannya untuk menjamin keamanan dan kepuasan
serta kesejahteraan ibu dan janin selama periode kehamilan.
b. Tujuan
1.
Mempromosikan dan
menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan memberikan pendidikan
gizi, kebersihan diri dan proses kelahiran bayi.
2.
Mendeteksi dan
menatalaksana komplikasi medis, bedah ataupun obstetric selama kehamilan
3.
Mengembangkan
persiapan persalinan serta rencana kesiagaan menghadapi komplikasi
4.
Membantu
menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan puer perium normal,
dan merawat anak secara fisik, psikologis, dan social.
Tujuan utama ANC adalah
menurunakn/mencegah kesakitan dan kematian maternal dan perinatal. Adapun
tujuan khususnya adalah :
1.
Memonitor kemajuan kehamilan guna
memastikan kesehatan ibu & perkembangan bayi yang normal.
2.
Mengenali
secara dini penyimpangan dari normal dan memberikan penatalaksanaan yang
diperlukan.
3.
Membina
hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka mempersiapkan ibu dan
keluarga secara fisik, emosional, dan logis untuk menghadapi kelahiran serta
kemungkinan adanya komplikasi.
c. Langkah langkah
Proses manajemen
kebidanan menurut varney terdiri dari 7 langkah yang harus dilaksanakan secara brurutan,dan
secara periodic perlu di ulang-ulang sesuai dengan kondisi ibu hamil yang
diberi asuhan.Penerapan 7 langkah manajemen menurut varney dalam member asuhan
kebidanan pada ibu hamil secara sistematis adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data dasar
Jenis data yang
dikumpulkan adalah :
a. Data Subjektif terdiri dari :
1)
Biodata ibu dan
suami
2)
Alasan ibu
memeriksakan diri
3)
Riwayat kehamilan
sekarang
4)
Riwayat kebidanan
yang lalu
5)
Riwayat menstruasi
6)
Riwayat pemakaian
alat kontrasepsi
7)
Riwayat kesehatan
8)
Riwayat
bio-psikososial-spiritual
9)
Pengatahuan ibu tentang
tanda bahaya kehamilan
b. Data objektif terdiri dari:
1)
Hasil pemeriksaan
umum (tinggi badan,berat badan,lingkar lengan,suhu,nadi,tekanan
darah,pernafasan)
2)
Hasil pemeriksaan
kepala dan leher
3)
Hasil pemeriksaan
tangan dan kaki
4)
Hasil pemeriksaan payudara
5)
Hasil pemeriksaan
abdomen
6)
Hasil pemeriksaan
denyut jantung janin (DJJ)
7)
Hasil pemeriksaan
darah dan urine
2. Menginterpretasikan atau
menganalisis data
Pada langkah ini
data subjektif dan data objektif yang dikaji di analisis menggunakan teiri
fisiologis dan patologis sesuai dengan
perkembangan kehamilan berdasarkan umur kehamilan itu pada saat diberi asuhan termasuk
teori tatang kebutuhan fisik dan psikologis ibu hamil.Hasil analisis dan
interpretasi data menghasilkan rumusab diagnosis kehamilan.
Selanjutnya rumuskan
masalah yang terjadi sesuai dengan kondisi ibu saat diberi asuhan. Masalah juga
merupakan suatu kondisi yang tidak sesuai dengan perkembangan fisiologis
kehamilan, adaptasi ibu yang tidak positif terhadap kehamilan.
3. Merumuskan diagnosis atau
masalah potensial, dan tindakan segera sebagai antisipasinya
Menetapkan
perlunya tindakan segera dan melaksanakannya berdasarkan masalah potensial yang
dirumuskannya. Tindakan segera bisa meruapakan interfensi langsung oleh bidan maupun
kolaborasi dengan profesi lain.
4. Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang Memerlukan Penanganan segera
Mengidentifikasi
perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/atau untuk dikonsultasikan
atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai kondisi
klien.
Langkah keempat
mencerminkan kesinambunagan dari proses manajemen kebidanan. Jadi manajemen
bukan hanya selama asuhan primer periodik atau kunjungan prenatal saja, tetapi
juga selama wanita tersebut bersama bidan terus menerus, misalnya pada waktu
wanita tersebut dalam persalinan.
Data baru mungkin
saja perlu dikumpulkan dan dievaluasi. Beberapa data mungkin mengindikasikan
situasi yang gawat dimana bidan harus bertindak segera untuk kepentingan
keselamatan jiwa ibu atau anak (misalnya, perdarahan kala III atau perdarahan
segera setelah lahir, distocia bahu, atau nilai APGAR yang rendah).
Dari data yang
dikumpulkan dapat menunjukan satu situasi yang memerlukan tindakan segera
sementara yang lain harus menunggu
5. Menyusun rencana asuhan yang
menyeluruh
Rencana asuhan
yang menyeluruh mengacu pada diagnosis, masalah asuhan serta kebutuhan yang
telah sesuai dengan kondisi client.
Sebagai
contoh memberikan penyuluhan kepada ibu terhadap kebutuhan ibu hamil.
6. Melaksanakan asuhan sesuai
perencanaan secara efisien dan aman
Pelaksanaan
rencana asuhan bias dilaksanakan oleh bidan langsung, bias juga dengan
memperdayakan ibu. Misalnya pada rencana asuhan. Diatas, setelah ibu mendapat
layanan konseling dari biadan tentang cara menghindarkan diri dari kontak
dengan asap rokok, dibuat kesepakatan tentang cara/tindakan yang digunakan.
Setelah ibu melaksanakan hasilnya dievaluasi oleh bidan.
7. Melaksanakan evaluasi terhadap
rencana asuhan yang dilaksanakan.
Evaluasi
ditunjukan terhadap efektifitas interfensi tentang kemuingkinan pemecahan
masalah, mengacu pada perbaikan kondisi, kesehatan ibu dan janin. Evaluasi
mencangkup jangka pendek, yaitu sesaat setelah interfensi dilakasanakan, dan
jangka pendek, yaitu menungu proses sampai kunjungan berikutnya/kunjungan ulang.
d. Konsep dasar
Kunjungan
antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan,
a)
Satu kali pada
triwulan pertama
b)
Satu kali pada
triwulan kedua
c)
Dua kali pada
triwulan ketiga
d)
Pelayanan atau
asuhan standar minimaltermasuk “7T”:
1.
Timbang berat
badan
2.
Ukur (Tekanan)
darah
3.
Ukur (Tinggi)
fundus uteri
4.
Pembeian
imunisaasi (Tetanus Tiksoid) TT lengkap
5.
Pemberian Tablet
zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan
6.
Tes terhadap
penyakit menular seksual
7.
Temu wicara dalam
rangka persiapan rujukan
Pelayanan atau
asuhan antenatal inihanya dapat diberikanoleh tenaga kesehatan professional dan
tidak dapat diberikan oleh dukun bayi.
e. Refocusing Asuhan Kehamilan
Hasil survey
kesehatan rumahtangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan angka kematian ibu sebesar
373 per 100.000 kelahiran hidup dengan penyebab utama adalah perdarahan,
infeksi dan eklampsia. Sebenarnya bidan memiliki peran penting dalam mencegah
dan atau menangani setiap kondisi yang mengancam jiwa ini melalui beberapa
intervensi yang merupakan komponen penting dalam ANC seperti : mengukur tekanan
darah, memeriksa kadar proteinuria, mendeteksi tanda-tanda awal
perdarahan/infeksi, maupun deteksi & penanganan awal terhadap anemia.
Namun ternyata banyak komponen ANC yang rutin dilaksanakan tersebut tidak
efektif untuk menurunkan angka kematian maternal & perinatal.
d. Fokus lama ANC :
1.
Mengumpulkan data dalam upaya mengidentifikasi ibu
yang beresiko tinggi dan merujuknya untuk mendapatkan asuhan khusus.
2. Temuan-temuan
fisik (TB, BB, ukuran pelvik, edema kaki, posisi & presentasi janin di
bawah usia 36 minggu dsb) yang memperkirakan kategori resiko ibu.
3. Pengajaran
/pendidikan kesehatan yang ditujukan untuk mencegah resiko/komplikasi
Hasil-hasil penelitian yang dikaji
oleh WHO (Maternal Neonatal Health) menunjukkan bahwa
1.
Pendekatan resiko mempunyai bila prediksi yang buruk
karena kita tidak bisa membedakan ibu yang akan mengalami komplikasi dan yang tidak.
Hasil studi di Kasango (Zaire) membuktikan bahwa 71% ibu yang mengalami partus
macet tidak terprediksi sebelumnya, dan 90% ibu yang diidentifikasi sebagai
beresiko tinggi tidak pernah mengalami komplikasi.
2. Banyak ibu yang digolongkan dalam
kelompok resiko tinggi tidak pernah mengalami komplikasi, sementara mereka
telah memakai sumber daya yang cukup mahal dan jarang didapat. Penelitian
menunjukkan bahwa pemberian asuhan khusus pada ibu yang tergolong dalam
kategori resiko tinggi terbukti tidak dapat mengurangi komplikasi yang terjadi
(Enkin, 2000 : 22).
3.
Memberikan keamanan palsu sebab banyak ibu yang
tergolong kelompok resiko rendah mengalami komplikasi tetapi tidak pernah
diberitahu bagaimana cara mengetahui dan apa yang dapat dilakukannya.
Pelajaran yang
dapat diambil dari pendekatan resiko :adalah bahwa setiap bumil beresiko
mengalami komplikasi yang sangat tidak bisa diprediksi sehinggasetiap
bumil harus mempunyai akses asuhan kehamilan dan persalinan yang
berkualitas. Karenanya, fokus ANC perlu diperbarui (refocused) agar
asuhan kehamilan lebih efektif dan dapat dijangkau oleh setiap wanita
hamil.
e. Isi Refocusing ANC
Penolong yang terampil/terlatih
harus selalu tersedia untuk :
1. Membantu setiap
bumil & keluarganya membuat perencanaan persalinan : petugas kesehatan yang
terampil, tempat bersalin, keuangan, nutrisi yang baik selama hamil,
perlengkapan esensial untuk ibu-bayi). Penolong persalinan yang terampil
menjamin asuhan normal yang aman sehingga mencegah komplikasi yang mengancam
jiwa serta dapat segera mengenali masalah dan merespon dengan tepat.
2.
Membantu setiap bumil & keluarganya mempersiapkan
diri menghadapi komplikasi (deteksi dini, menentukan orang yang akan
membuat keputusan, dana kegawatdaruratan, komunikasi, transportasi, donor
darah,) pada setiap kunjungan. Jika setiap bumil sudah mempersiapkan diri
sebelum terjadi komplikasi maka waktu penyelamatan jiwa tidak akan banyak
terbuang untuk membuat keputusan, mencari transportasi, biaya, donor darah, dsb.
3. Melakukan skrining/penapisan
kondisi-kondisi yang memerlukan persalinan RS (riwayat SC, IUFD, dsb). Ibu yang
sudah tahu kalau ia mempunyai kondisi yang memerlukan kelahiran di RS akan
berada di RS saat persalinan, sehingga kematian karena penundaan keputusan,
keputusan yang kurang tepat, atau hambatan dalam hal jangkauan akan dapat
dicegah.
4. Mendeteksi
& menangani komplikasi (preeklamsia, perdarahan pervaginam, anemia berat, penyakit
menular seksual, tuberkulosis, malaria, dsb).
5. Mendeteksi kehamilan ganda setelah
usia kehamilan 28 minggu, dan letak/presentasi abnormal setelah 36 minggu. Ibu
yang memerlukan kelahiran operatif akan sudah mempunyai jangkauan pada penolong
yang terampil dan fasilitas kesehatan yang dibutuhkan.
6. Memberikan
imunisasi Tetanus Toxoid untuk mencegah kematian BBL karena tetanus.
7.
Memberikan suplementasi zat besi & asam folat.
Umumnya anemia ringan yang terjadi pada bumil adalah anemia defisiensi zat besi
& asam folat.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Kehamilan
merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki
organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan
seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar
kemungkinannya akan mengalami kehamilan.
Ruang lingkup asuhan kehamilan
meliputi asuhan kehamilan normal dan identifikasi kehamilan dalam rangka
penapisan untuk menjaring keadaan resiko tinggi dan mencegah adanya komplikasi
kehamilan
Persalinan dan
kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal dalam kehidupan. Kelahiran
seorang bayi juga merupakan peristiwa social bagi ibu dan keluarga
Asuhan ibu nifas
oleh bidan dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosis dan
rencana tindakan, serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan dan
mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode
nifas.
B. SARAN
Sebaiknya tenaga
kesehatan melakukan asuhan kebidanan dengan benar, hati- hati dan teliti. Ini
dikarenakan kesalahan sedikit saja dapat menimbulkan dampak bagi ibu dan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Estiwidani,
Dwiana. 2008. Konsep Kebidanan.Yogyakarta: Fitramaya
Runjati, M.Mid.
2010. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC
Prawiroharjo,
Sarwono. 2008. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar