Kamis, 04 Juni 2015

Makalah Lingkup Asuhan Kebidanan





MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
LINGKUP ASUHAN KEHAMILAN
Dosen Pengampu : Hartini, SiT., M.Kes




Disusun Oleh:
  Kelompok 2
1.      Ayuni D Kristi           (NIM 14150005)
2.      Wuri   Rohmiawati   (NIM 14150026)
3.      Menny Kristepeni     (NIM 14150082)
4.      Siti Zullaiha                (NIM 14150083)





UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Lingkup Asuhan Kebidanan.
       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita Lingkup Asuhan Kehamilan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.










                                   
                       
                                                                                                            Penyusun



Daftar Isi

Kata Pengantar ..................................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................................ ii

BAB I Pendahuluan
A.      Latar Belakang .................................................................................. 1
B.       Tujuan ................................................................................................ 1
C.      Rumusan Masalah ............................................................................. 1
D.      Manfaat .............................................................................................. 1

BAB II Pembahasan
A.      Asuhan Kebidanan ........................................................................... 2
B.       Sejarah Asuhan Kehamilan ............................................................. 2
C.      Lingkup Asuhan Kehamilan ............................................................ 2
D.      Prinsip – Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan ................................. 3

BAB III Penutup
A.      Kesimpulan ....................................................................................... 9
B.       Saran ................................................................................................. 9

Daftar Pustaka .................................................................................................... 10
                                                                      










BAB I
PENDAHULUAN


       A.     Latar Belakang

Dalam ruang lingkup kebidanan, seperti permasalahan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana kesehatan reproduksi wanita dan pelayanan kesehatan masyarakat sangat diperlukan seorang bidan yang berkompeten untuk menangani masalah-masalah tersebut. Maka dari itu, diperlukan pelayanan yang bersifat khusus berupa asuhan kebidanan.
 Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan, dan tanggungjawab bidan dalam pelayanan yang di berikan kepada klien yang memiliki butuhan dan atau masalah kebidanan (kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, kesehatan reproduksi wanita, dan pelayanan kesehatan masyarakat).
Di dalam penulisan makalah ini, penulis menjabarkan tentang asuhan kebidanan yang penulis khususkan pada ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu nifas. Sehingga makalah ini dapat dijadikan sebagai acuan belajar baik untuk penulis maupun orang lain.

    B.     Tujuan
Mengetahui definisi asuhan kebidanan (ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas) dan macam-macam asuhan kebidanan. Tujuan asuhan kebidanan yaitu:
1.         Menjamin kepuasan dan keselamatan ibu dan bayinya sepanjang siklus reproduksi
2.         Mewujudkan keluarga bahagia dan berkualitas melalui pemberdayaan perempuan dan          keluarganya dengan menunjukkan rasa percaya diri.
3.    Dapat mengetahui Lingkup Ausan Kehamilan

     B.     Rumusan Masalah
     Apa sajakah lingkup asuhan kehamilan


      D.  Manfaat
Mengerti definisi asuhan kebidanan secara umum dan asuhan kebidanan secara khusus beserta tujuannya serta dapat dipelajari dan diterapkan.

                                                                          

                                                                          BAB II
PEMBAHASAN



A.       Asuhan Kebidanan
Asuhan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada individu, klien (Depkes, 1996:3).
Kebidanan adalah bentuk pelayanan kesehatan yang komperhensif dan karakteristik berdasarkan ilmu dan seni kebidanan yang ditujukan pada wanita atau khususnya dalam masa prakonsepsi, masa kehamilan, masa nifas dan bayi baru lahir, upaya masa interval dengan upaya promotif, preventative dan rahabilitatif baik secara individu, keluarga, kelompok masyarakat sesuai wewenang, tanggung jawab dan kode etik profesi bidan (Sumarto, 1995 : 16).
Asuhan kebidanan adalah bantuan yang diberikan berdasarkan ilmu kebidanan pada wanita sesuai wewenang dan tanggung jawab seorang bidan.

C.     Sejarah Asuhan Kehamilan
Sejarah asuhan kehamilan sejalan dengan perkembangan dunia kebidanan secara umum. Dimana dunia menyadari bahwa persalinan akan berjalan lancar apabila adanya peningkatan pelayanan antenatal care. Boombing terjadi pada tahun 1980-an seiring dengan munculnya safe motherhood dan making pregnancy safer.
D.     Lingkup Asuhan Kehamilan
Ruang lingkup asuhan kehamilan meliputi asuhan kehamilan normal dan identifikasi kehamilan dalam rangka penapisan untuk menjaring keadaan resiko tinggi dan mencegah adanya komplikasi kehamilan
Dalam memberikan asuhan kepada ibu hamil,bidan harus memberikan pelayanan secara komprehensif atau menyeluruh. Adapun lingkup asuhan kebidanan pada ibu hamil meliputi:
1)        Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisis tiap kunjungan/pemeriksaan ibu hamil.
2)        Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap.
3)        Melakukan pemeriksaan abdomen termasuk tinggi fundus uteri(TFU)/Posisi/Presentasi dan penurunan janin.
4)        Melakukan penilaian pelvic, ukuran dan struktur panggul.
5)        Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk denyut jantung janindengan feteskope/pinard dan gerakan janin dengan palpasi.
6)        Menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir(HPL)
7)        Mengkaji status nutrisi dan hubungan dengan pertumbuhan janin.
8)        Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungannya dengan komplikasi.
9)        Memberi penyuluhan tanda-tanda bahaya dan bagaimana menghubungi bidan.
10)    Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan. Hiperemesis gravidarum tingkat I, abortus iminen dan preklampsia ringan.
11)    Menjelaskan dan mendemostrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan kehamilan.
12)    Memberi imunisasi.
13)    Mengidentifikasi penyimpangan kehamilan normal dan penanganannya termasuk rujukan tepat pada: kurang gizi, pertumbuhan janin tidak adekuat, PEB, dan hipertensi, perdarahan pervaginam, kehamilan ganda aterm, kematian janin, oedema yang signifikan, sakit kepala berat, gangguan pandangan, nyeri epigastrium karena hipertensi, KPSW, Persangkaan Polihidramnion, Diabetes Melitus, kelainan kongenital, hasil laboraturium abnormal, kelainan letak janin, infeksi ibu hamil seperti infeksi menular seksual, vaginitis, infeksi saluran kencing.
14)    Memberikan bimbingan dan persiapan persalinan, kelahiran dan menjadi orang tua.
15)    Bimbingan dan penyuluhan tentang perilaku kesehatan selama hamil seperti nutrisi, latihan, keamanan, merokok.
16)    Penggunaan secara aman jamu atau obat-obatan tradisional yang tersedia.

E.     Prinsip-Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan

1.           Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat.
Sebagai bidan kita meyakini bahwa model asuhan kehamilan yang membantu serta melindungi proses kehamilan & kelahiran normal adalah yang paling sesuai bagi sebagian besar wanita. Tidak perlu melakukan intervensi yang tidak didukung oleh bukti ilmiah (evidence-based practice).
2.          Pemberdayaan.
Ibu adalah pelaku utama dalam asuhan kehamilan. Oleh karena itu, bidan harus memberdayakan ibu (dan keluarga) dengan meningkatkan pengetahuan & pengalaman mereka melalui pendidikan kesehatan agar dapat merawat dan menolong diri sendiri pada kondisi tertentu. Hindarkan sikap negatif dan banyak mengkritik.
3.          Otonomi.
Pengambil keputusan adalah ibu & keluarga. Untuk dapat mengambil suatu keputusan mereka memerlukan informasi. Bidan harus memberikan informasi yang akurat tentang resiko dan manfaat dari semua prosedur, obat-obatan, maupun test/pemeriksaan sebelum mereka memutuskan untuk menyetujuinya. Bidan juga harus membantu ibu dalam membuat suatu keputusan tentang apa yang terbaik bagi ibu & bayinya berdasarkan sistem nilai dan kepercayaan ibu/keluarga.
4.          Tidak membahayakan
Intervensi harus dilaksanakan atas dasar indikasi yang spesifik, bukan sebagai rutinitas sebab test-test rutin, obat, atau prosedur lain pada kehamilan dapat membahayakan ibu maupun janin. Bidan yang terampil harus tahu kapan ia harus melakukan sesuatu dan intervensi yang dilakukannya haruslah aman berdasarkan bukti ilmiah.
5.          Tanggung jawab
Asuhan kehamilan yang diberikan bidan harus selalu didasari ilmu, analisa, dan pertimbangan yang matang. Akibat yang timbul dari tindakan yang dilakukan menjadi tanggungan bidan. Pelayanan yang diberikan harus berdasarkan kebutuhan ibu & janin, bukan atas kebutuhan bidan. Asuhan yang berkualitas, berfokus pada klien, dan sayang ibu serta berdasarkan bukti ilmiah terkini (praktek terbaik) menjadi tanggung jawab semua profesional bidan.

a.   Definisi
Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dari bulan ke bulan diperlukan kemampuan seorang ibu hamil untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada fisik dan mentalnya.
Semua perubahan fisik pada ibu mengakibatkan terjainya perubahan psikis berupa rasa tidak percaya diri terhadap penampilan dirinya. Pada masa ini, ada ibu yang ,merasa enggan berpergian, bahkan ada yang sampai menarik diri dari aktivitas kehidupan social sebagai seorang ibu. Untuk mengantisipasi supaya dampak-dampak negative seperti yang dipaparkan di atas tidak terjadi terlalu berat pada ibu, dan untuk mengantisipasi supaya persalinan berlangsung aman dan tidak terjadi trauma terlalu berat, baik terhadap ibu maupun janin, ibu hamil perlu diberi asuhan kehamilan.
Semakin bertambah usia kehamilan, akan mengakibatkan bentuk tubuh ibu berubah yang semula langsing menjadi tidak langsing lagi. Buah dada mulai membesar, pembulih-pembuluh darah pada perut tampak biru, perut semakin menonjol kedepan.
Asuhan ibu hamil oleh bidan dilakukan dengan cara mengumpulkan data,menetapkan diagnosis dan rencana tindakan, serta melaksanakannya untuk menjamin keamanan dan kepuasan serta kesejahteraan ibu dan janin selama periode kehamilan.

b.   Tujuan
1.          Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan proses kelahiran bayi.
2.          Mendeteksi dan menatalaksana komplikasi medis, bedah ataupun obstetric selama kehamilan
3.          Mengembangkan persiapan persalinan serta rencana kesiagaan menghadapi komplikasi
4.        Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan puer perium normal, dan merawat anak secara fisik, psikologis, dan social.

Tujuan utama ANC adalah menurunakn/mencegah kesakitan dan kematian maternal dan perinatal. Adapun tujuan khususnya adalah :
1.        Memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan ibu & perkembangan bayi yang normal.
2.        Mengenali secara dini penyimpangan dari normal dan memberikan penatalaksanaan yang diperlukan.
3.          Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional, dan logis untuk menghadapi kelahiran serta kemungkinan adanya komplikasi.


c.    Langkah langkah
Proses manajemen kebidanan menurut varney  terdiri dari 7 langkah yang harus dilaksanakan secara brurutan,dan secara periodic perlu di ulang-ulang sesuai dengan kondisi ibu hamil yang diberi asuhan.Penerapan 7 langkah manajemen menurut varney dalam member asuhan kebidanan pada ibu hamil secara sistematis adalah sebagai berikut:



1.         Mengumpulkan data dasar
Jenis data yang dikumpulkan adalah :
a.    Data Subjektif terdiri dari :
1)        Biodata ibu dan suami
2)        Alasan ibu memeriksakan diri
3)        Riwayat kehamilan sekarang
4)        Riwayat kebidanan yang lalu
5)        Riwayat menstruasi
6)        Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
7)        Riwayat kesehatan
8)        Riwayat bio-psikososial-spiritual
9)        Pengatahuan ibu tentang tanda  bahaya kehamilan
b.   Data objektif terdiri dari:
1)        Hasil pemeriksaan umum (tinggi badan,berat badan,lingkar lengan,suhu,nadi,tekanan darah,pernafasan)
2)        Hasil pemeriksaan kepala dan leher
3)        Hasil pemeriksaan tangan dan kaki
4)        Hasil pemeriksaan payudara
5)        Hasil pemeriksaan abdomen
6)        Hasil pemeriksaan denyut jantung janin (DJJ)
7)        Hasil pemeriksaan darah dan urine

2.         Menginterpretasikan atau menganalisis data
Pada langkah ini data subjektif dan data objektif yang dikaji di analisis menggunakan teiri fisiologis dan patologis sesuai dengan perkembangan kehamilan berdasarkan umur kehamilan itu pada saat diberi asuhan termasuk teori tatang kebutuhan fisik dan psikologis ibu hamil.Hasil analisis dan interpretasi data menghasilkan rumusab diagnosis kehamilan.
Selanjutnya rumuskan masalah yang terjadi sesuai dengan kondisi ibu saat diberi asuhan. Masalah juga merupakan suatu kondisi yang tidak sesuai dengan perkembangan fisiologis kehamilan, adaptasi ibu yang tidak positif terhadap kehamilan.
3.      Merumuskan diagnosis atau masalah potensial, dan tindakan segera sebagai antisipasinya
Menetapkan perlunya tindakan segera dan melaksanakannya berdasarkan masalah potensial yang dirumuskannya. Tindakan segera bisa meruapakan interfensi langsung oleh bidan maupun kolaborasi dengan profesi lain.
4.      Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang Memerlukan Penanganan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai kondisi klien.
Langkah keempat mencerminkan kesinambunagan dari proses manajemen kebidanan. Jadi manajemen bukan hanya selama asuhan primer periodik atau kunjungan prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut bersama bidan terus menerus, misalnya pada waktu wanita tersebut dalam persalinan.
Data baru mungkin saja perlu dikumpulkan dan dievaluasi. Beberapa data mungkin mengindikasikan situasi yang gawat dimana bidan harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu atau anak (misalnya, perdarahan kala III atau perdarahan segera setelah lahir, distocia bahu, atau nilai APGAR yang rendah).
Dari data yang dikumpulkan dapat menunjukan satu situasi yang memerlukan tindakan segera sementara yang lain harus menunggu
5.      Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh
Rencana asuhan yang menyeluruh mengacu pada diagnosis, masalah asuhan serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kondisi client.
 Sebagai contoh memberikan penyuluhan kepada ibu terhadap kebutuhan ibu hamil.
6.      Melaksanakan asuhan sesuai perencanaan secara efisien dan aman
Pelaksanaan rencana asuhan bias dilaksanakan oleh bidan langsung, bias juga dengan memperdayakan ibu. Misalnya pada rencana asuhan. Diatas, setelah ibu mendapat layanan konseling dari biadan tentang cara menghindarkan diri dari kontak dengan asap rokok, dibuat kesepakatan tentang cara/tindakan yang digunakan. Setelah ibu melaksanakan hasilnya dievaluasi oleh bidan.
7.      Melaksanakan evaluasi terhadap rencana asuhan yang dilaksanakan.
Evaluasi ditunjukan terhadap efektifitas interfensi tentang kemuingkinan pemecahan masalah, mengacu pada perbaikan kondisi, kesehatan ibu dan janin. Evaluasi mencangkup jangka pendek, yaitu sesaat setelah interfensi dilakasanakan, dan jangka pendek, yaitu menungu  proses sampai kunjungan berikutnya/kunjungan ulang.

d.   Konsep dasar
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan,
a)          Satu kali pada triwulan pertama
b)         Satu kali pada triwulan kedua
c)          Dua kali pada triwulan ketiga
d)         Pelayanan atau asuhan standar minimaltermasuk “7T”:
1.          Timbang berat badan
2.          Ukur (Tekanan) darah
3.          Ukur (Tinggi) fundus uteri
4.          Pembeian imunisaasi (Tetanus Tiksoid) TT lengkap
5.          Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan
6.          Tes terhadap penyakit menular seksual
7.          Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
Pelayanan atau asuhan antenatal inihanya dapat diberikanoleh tenaga kesehatan professional dan tidak dapat diberikan oleh dukun bayi.

e.    Refocusing Asuhan Kehamilan
Hasil survey kesehatan rumahtangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan angka kematian ibu sebesar 373 per 100.000 kelahiran hidup dengan penyebab utama adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia. Sebenarnya bidan memiliki peran penting dalam mencegah dan atau menangani setiap kondisi yang mengancam jiwa ini melalui beberapa intervensi yang merupakan komponen penting dalam ANC seperti : mengukur tekanan darah, memeriksa kadar proteinuria, mendeteksi tanda-tanda awal perdarahan/infeksi,  maupun deteksi & penanganan awal terhadap anemia. Namun ternyata banyak komponen ANC yang rutin dilaksanakan tersebut  tidak efektif untuk menurunkan angka kematian maternal & perinatal.






d.    Fokus lama ANC :
1.    Mengumpulkan data dalam upaya mengidentifikasi ibu yang beresiko tinggi dan merujuknya untuk mendapatkan asuhan khusus.
2.       Temuan-temuan fisik (TB, BB, ukuran pelvik, edema kaki, posisi & presentasi janin di bawah usia 36 minggu dsb) yang memperkirakan kategori resiko ibu.
3.       Pengajaran /pendidikan kesehatan yang ditujukan  untuk mencegah resiko/komplikasi

Hasil-hasil penelitian yang dikaji oleh WHO (Maternal Neonatal Health) menunjukkan bahwa

1.    Pendekatan resiko mempunyai bila prediksi yang buruk karena kita tidak bisa membedakan ibu yang akan mengalami komplikasi dan yang tidak. Hasil studi di Kasango (Zaire) membuktikan bahwa 71% ibu yang mengalami partus macet tidak terprediksi sebelumnya, dan 90% ibu yang diidentifikasi sebagai beresiko tinggi tidak pernah mengalami komplikasi.
2.    Banyak ibu yang digolongkan dalam kelompok resiko tinggi tidak pernah mengalami komplikasi, sementara mereka telah memakai sumber daya yang cukup mahal dan jarang didapat. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian asuhan khusus pada ibu yang tergolong dalam kategori resiko tinggi terbukti tidak dapat mengurangi komplikasi yang terjadi (Enkin, 2000 : 22).
3.     Memberikan keamanan palsu sebab banyak ibu yang tergolong kelompok resiko rendah mengalami komplikasi tetapi tidak pernah diberitahu bagaimana cara mengetahui dan apa yang dapat dilakukannya.

Pelajaran yang dapat diambil dari pendekatan resiko :adalah bahwa setiap bumil beresiko mengalami komplikasi yang sangat tidak bisa diprediksi sehinggasetiap bumil  harus mempunyai akses asuhan kehamilan dan persalinan yang berkualitas. Karenanya, fokus ANC perlu diperbarui (refocused) agar asuhan kehamilan lebih efektif  dan dapat dijangkau oleh setiap wanita hamil.

e.    Isi Refocusing ANC
Penolong yang terampil/terlatih harus selalu tersedia untuk :
1.   Membantu setiap bumil & keluarganya membuat perencanaan persalinan : petugas kesehatan yang terampil, tempat bersalin, keuangan, nutrisi yang baik selama hamil, perlengkapan esensial untuk ibu-bayi). Penolong persalinan yang terampil menjamin asuhan normal yang aman sehingga mencegah komplikasi yang mengancam jiwa serta dapat segera mengenali masalah dan merespon dengan tepat.
2.     Membantu setiap bumil & keluarganya mempersiapkan diri menghadapi komplikasi  (deteksi dini, menentukan orang yang akan membuat keputusan, dana kegawatdaruratan, komunikasi, transportasi, donor darah,) pada setiap kunjungan. Jika setiap bumil sudah mempersiapkan diri sebelum terjadi komplikasi maka waktu penyelamatan jiwa tidak akan banyak terbuang untuk membuat keputusan, mencari transportasi, biaya, donor  darah, dsb.
3.     Melakukan skrining/penapisan kondisi-kondisi yang memerlukan persalinan RS (riwayat SC, IUFD, dsb). Ibu yang sudah tahu kalau ia mempunyai kondisi yang memerlukan kelahiran di RS akan berada di RS saat persalinan, sehingga kematian karena penundaan keputusan, keputusan yang kurang tepat, atau hambatan dalam hal jangkauan akan dapat dicegah.
4.     Mendeteksi & menangani komplikasi (preeklamsia, perdarahan pervaginam, anemia berat, penyakit menular seksual, tuberkulosis, malaria, dsb).
5.    Mendeteksi kehamilan ganda setelah usia kehamilan 28 minggu, dan letak/presentasi abnormal setelah 36 minggu. Ibu yang memerlukan kelahiran operatif akan sudah mempunyai jangkauan pada penolong yang terampil dan fasilitas kesehatan yang dibutuhkan.
6.        Memberikan imunisasi Tetanus Toxoid untuk mencegah kematian BBL karena tetanus.
7.      Memberikan suplementasi zat besi & asam folat. Umumnya anemia ringan yang terjadi pada bumil adalah anemia defisiensi zat besi & asam folat.





                                           


BAB III
PENUTUP

A.    SIMPULAN
Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan.
Ruang lingkup asuhan kehamilan meliputi asuhan kehamilan normal dan identifikasi kehamilan dalam rangka penapisan untuk menjaring keadaan resiko tinggi dan mencegah adanya komplikasi kehamilan
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal dalam kehidupan. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa social bagi ibu dan keluarga
Asuhan ibu nifas oleh bidan dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosis dan rencana tindakan, serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan dan mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas.

B.     SARAN
Sebaiknya  tenaga kesehatan melakukan asuhan kebidanan dengan benar, hati- hati dan teliti. Ini dikarenakan kesalahan sedikit saja dapat menimbulkan dampak bagi ibu dan anak.



DAFTAR PUSTAKA

Estiwidani, Dwiana. 2008. Konsep Kebidanan.Yogyakarta: Fitramaya
Runjati, M.Mid. 2010. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC
Prawiroharjo, Sarwono. 2008. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo























Tidak ada komentar:

Posting Komentar